pergi ke jepang, siapa yang tidak mau, semua orang pasi juga menginginkan itu, apalagi ternyata ada banyak orang yang mempunyai mimpi yang sama. Aku merasa kalau aku mimpiku itu tidak sendirian, ada jutaan orang di luar sana yang mempunyai mimpi yang sama sepertiku. Tapi sepertinya niat itu akan pudar, seiring dengan susahnya belajar bahasa jepang. Pasti semua akan menertawakanku sambil mengatakan “apakah kau mau menyerah dengan mimpimu itu?, bikankah masih ada jutaan hal yang mungki terjadi” (tidak akan ada yang mengatakan hal seperti itu, karena setahuku hanya naruto yang mengatakan itu), mungkin juga tidak akan tertawa karena ada orang yang menyerah dengan mimpinya, tapi tertawa karena ada orang yang bermimpi pergi ke jepang (mungkin).
Memang susah untuk belajar bahasa jepang, bagaimana tidak?, sudah 1 bulan belajar, tapi tanpa hasil, serasa melakukan pertarungan tanpa kekalahan dan kemenangan. Berbicara dengan bahasa jepang saja tidak bisa. Semua orang mengatakan “apakah anda percaya proses”, jelas aku percaya proses, jelas aku sudah mendapatkan sesuatu. Kalau dulu aku hanya bisa berkata “Suzuki Kawasaki Honda Yamaha shinzui” (tertawa lah sepuasnya), sekarang aku bisa mengucapkan “watashi wa sensei desu”. Tapi hanya seperti itu yang aku dapatkan, dan tidak mungkin hanya seperti itu yang diperlukan untuk berbicara dengan orang sana.
gampang kok...
BalasHapus